Cerita dibalik Bulan Suci bersama bodrex -Ketika itu rabu 17 juli di malam hari bulan ramadhan Allah mencoba seorang hamba yang jauh dari orang tua, perasaan sepi dibalik selimut dengan disertai dinginnya badan, gemetar, hidung meler, badan panas, kepala pusing yang semua ini saya alami bersamaan ketika itu.
Cobaan ketika itu merupakan yang paling berat yang pernah saya alami sebelum-sebelumnya. Mungkin lantaran hawa puasa sehingga terasa berat sekali. Ketakutan dalam benak saya ada mitos bahwa Flu yang berlamaan akan menimbulkan kematian, sesuatu yang menakutkan bukan..! Tak ada seorang pun yang membesuk saya, inilah suasana kos-kosan. Harapan sembuh adalah sesuatu yang saya inginkan apalagi dihari esoknya beribadah puasa, sesuatu yang tidak diharapkan bagi saya melaksanakan ibadah puasa disertai badan yang tidak sehat.
Mulailah kaki saya untuk melangkah demi langah menelusuri jalan dengan kondisi badan yang lemah itu hingga menemukan sebuah toko. Xon-Ce Vitamin C dan jahe susu yang saya beli, karena sepengetahuan saya orang sakit itu karena kekurangan nutrisi dan vitamin, tuan rumah toko melihat saya kelihatan tak sehat dan bertanya kepada saya hingga disitu terjadi dialog, akhirnya saya ceritakan apa adanya yang saya alami saat itu, beliau merekomendasikan Bodrex untuk sakit saya ini, akhirnya pun saya membelinya.
Keraguan untuk meminumnya dan prasangka tidak baik itu pun muncul, saya takut jika minum bodrex menjadi ketagihan penyakit ini sering muncul pada diri saya, prasangka itu membuat bodrex saya sisihkan dari tempat tidurku, Xon-Ce Vitamin C dan jahe susu lah yang saya konsumsi. Larut malam sudah tiba akhirnya saya berusaha untuk tidur tapi tetap saja susah untuk melakukannya.
Ehh.. dengan tak sadar saya pun bersyukur bisa tidur walaupun sebentar, deringan keras yang menggema di telinga saya waktu bertanda sahur membuat saya bergegas bangun untuk makan sahur, karena ini wujud dari barokah-nya berpuasa. Tapi apa yang saya rasakan waktu sahur itu, justru bukan reda tapi tambah berat yakni tenggorokan kering yang sebelumnya tidak demikian.
Sub’hanallah.. sabar.. ini adalah bentuk ujiannya Allah pada hambanya. Makan gak selera ini adalah tantangan saya ketika itu karena yakin barokah-nya puasa ada di makan sahur. Hidangan sangat sederhana sahur yaitu sisa jahe susu dan sedikit nasi beserta laok menjadi hidangan ketika itu. Lalu ingat dan muncul prasangka baik pada Bodrex yang saya sisihkan dari tempat tidur itu, muncul pertanyaan dalam benak
“Apakah benar ya bodrex ini dapat sebagai pelantara menyembuhkan sakit saya ini??”
Dengan hati yang yakin dan do’a akhirnya saya pun meminumnya. Waktu subuh masih lama kurang lebih 1 jam setengah maka saya manfaatkan istirahat lagi untuk tidur di selimut kesayangan saya. Alhamdulillah... ketika bangun pagi masih menjumpai waktu subuh badan saya menjadi ringan dan hidung tidak lagi meler. Ternyata bukan hanya meredakan kepala pusing dan Flu tapi sakit yang lain seperti masuk angin dan badan panas juga bisa reda. Memang bodrex jawara saya ketika itu. Terima Kasih BODREX, berkatmu saya sembuh.